Keraguan gw terhadap serial ini sepertinya mulai terbayar.
Gw hanya bisa melongo saja di depan televisi saking kagumnya. Gw nonton
pagi ini sekitar jam 9.30 WITA di RCTI.
Entah serial ini terlalu serius digarap dan malah terlihat
seperti film, dengan kata lain kualitasnya bukan standar seperti sinetron di
tivi sebelah yang hanya menampilkan kisah dilema sebuah keluarga atau bapak2
tua yang selalu marah kalau dipanggil tanpa embel2 “haji”. Satu-satunya alasan
karena serial ini bekerjasama langsung dengan ahlinya pembuat superhero di
jepang yaitu Ishimori Production (kamen rider, super sentai, metal hero, dll).
Garapan Salto Film Company : ‘Bima Satria Garuda’ kisahnya
diawali dengan narasi yang menceritakan tentang keberadaan rasputin yang
sepertinya pingin menguasai bumi. Trus cerita disambung ke sebuah rumah yang
didiami oleh profesor (bapaknya Ray) yang telah menemukan pintu menuju dunia pararel. Tidak
beberapa lama anak buah rasputin, Iron mask bersama beberapa kroconya menyerbu
kediaman profesor tersebut, dan membakar rumah yang sebegitu gedenya. Untunglah Ray selamat dalam kejadian tersebut.
Cerita berlanjut ke 21 tahun kemudian yaitu kehidupan Ray Bramasakti (Christian
Loho) a.k.a Bima yang mendapatkan power stone dari seorang yang belum dia kenal
, Mikhail. Kedua orang ini bertemu saat Bima penasaran melihat cahaya yang menyala
dari sebuah gedung, setelah ke tempat tersebut, Bima ngeliat Mikail digebukin. Mikhail
memberikan power stone karena darah Bima yang mengalir menuju lukanya
menyadarkannya bahwa Bima lah orang yang terpilih untuk menggunakan batu
tersebut (kayaknya begitu).
Saat openingnya telinga gw mulai meraba-raba, gw sudah
terlalu kenal dengan suara penyanyi ini. Sepertinya Pasha ungu lah yang mengisi
soundtrack serial yang dipelopori jepang ini. Lagu opening yang sangat enak
didengar tidak kalah seperti serial-serial jepang semacamnya.
Adegan pertarungan yang “Indonesia banget” turut unjuk gigi,
hanya sedikit polesan efek tanpa diikuti ledakan disana sini yang berlebihan
itu kiranya sudah cukup untuk menambah kepuasan.
Sayangnya pemilihan aktor-aktris baru sepertinya agak
membuat serial ini sedikit lumpuh. Akting mereka sebenarnya tidak jelek, hanya
kurang bisa membangkitkan emosi di setiap adegannya. Hanya saja kehadiran Stella Cornelia memberikan efek berbeda karena wajahnya sudah cukup dikenal. Satu lagi, porsi
serial satu ini ternyata tidaklah lama, gw seperti nonton iklan yang
diselingi serial ini, bukan sebaliknya.
Cukup bagus sih untuk episode awalnya.
Nilai 3/5
" iklan yang diselingi serial" ahaha bener banget.. tapi berasa gimana ya ? kurang srek.. malah seruan saras 008 atau panji yang dulu..
BalasHapuswah kalo yang dulu ane keburu lupa, secara nonton cuma menikmati pas berubahnya aja, gak tahu menahu soal dramanya... :3
BalasHapus